Tawaran Kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad agar Tidak Berdakwah Lagi

Islam, dengan prinsip dan ajarannya yang mengajak umat manusia ke arah kesatuan Allah dan melepaskan diri dari penyembahan berhala, bukanlah sesuatu yang mudah diterima oleh kaum kafir Quraisy di Mekkah pada masa Nabi Muhammad SAW. Kaum Quraisy secara konsisten menentang Nabi Muhammad dan dakwah yang beliau lakukan untuk menyebarkan Islam. Salah satu episode yang cukup menegangkan dalam sejarah tersebut adalah saat kaum kafir Quraisy mencoba mengajukan tawaran kepada Nabi Muhammad agar beliau menghentikan dakwahnya.

Latar Belakang

Pada masa itu, kaum kafir Quraisy menguasai perdagangan dan mengendalikan banyak urusan penting di Mekkah, termasuk kegiatan keagamaan yang berhubungan dengan Ka’bah dan penyembahan berhala. Kehadiran Nabi Muhammad dan ajaran Islam merupakan ancaman serius bagi status quo mereka, yang menyebabkan ketakutan akan kehilangan kekuasaan dan pengaruh di kalangan kaum kafir Quraisy.

Tawaran Quraisy kepada Nabi Muhammad

Untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad, kaum kafir Quraisy mengajukan beberapa tawaran yang mereka anggap akan menarik bagi Nabi. Tawaran-tawaran tersebut meliputi:

  1. Kekayaan: Kaum kafir Quraisy menawarkan kekayaan yang melimpah, dan mereka bahkan bersedia mengumpulkan sejumlah uang sehingga Nabi Muhammad menjadi orang terkaya di Mekkah.
  2. Kekuasaan: Rakyat Mekkah menawarkan kekuasaan dan kemuliaan kepada Nabi Muhammad, dengan syarat agar beliau menghentikan dakwahnya.
  3. Perempuan: Tawaran ini melibatkan pernikahan dengan perempuan-perempuan yang dianggap cantik dan mulia di tengah masyarakat, dengan harapan Nabi Muhammad akan terpengaruh oleh kebahagiaan duniawi dan melupakan misinya.
  4. Pengobatan: Tawaran lain yang diajukan adalah jika Nabi Muhammad merasa dirinya terkena penyakit atau gangguan, maka kaum kafir Quraisy akan membawa orang untuk mengobati beliau hingga sembuh.

Respon Nabi Muhammad

Nabi Muhammad menolak semua tawaran yang diajukan oleh kaum kafir Quraisy tersebut, dengan tegas dan bijaksana. Beliau menjawab, “Sesungguhnya jika mereka menempatkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku dalam rangka memintaku meninggalkan perkara ini (dakwah), maka demi Allah, aku tidak akan meninggalkannya hingga Allah menyebarkannya atau aku mati di atasnya.”

Inti dari respon Nabi Muhammad adalah komitmen beliau yang teguh untuk menyampaikan ajaran Islam, dan tidak ada tawaran duniawi yang bisa menggoyahkan semangat dakwah beliau.

Kesimpulan

Tawaran kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad mencerminkan upaya mereka untuk menghentikan dakwah dan penyebaran Islam dengan mengajak Nabi ke jalur kesenangan duniawi. Namun, kegigihan dan keteguhan Nabi Muhammad dalam menyampaikan dakwah menunjukkan betapa kuatnya keyakinan beliau pada Islam dan misi yang diberikan oleh Allah SWT. Sejarah ini mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki prinsip yang baik dan tetap berpegang teguh pada keyakinan, terlepas dari godaan duniawi yang mungkin kita hadapi.