Setujukah Anda Dengan Sebutan Sriwijaya Sebagai Kerajaan Nasional Pertama?

Banyak pihak yang menyebut Sriwijaya sebagai “Kerajaan Nasional Pertama”. Namun demikian, apakah kita semua setuju dengan penegasan tersebut? Apakah sebutan ini tepat dan beralasan menurut perspektif sejarah atau lebih dari itu?

Mengulas Sejarah

Penyebutan Sriwijaya sebagai Kerajaan Nasional pertama mempunyai alasan kuat di baliknya yang perlu kita pahami. Kerajaan Sriwijaya muncul pada abad ke-7 dan berfluktuasi sampai abad ke-13. Kerajaan ini adalah yang pertama dalam sejarah Indonesia dengan obor nasionalisme yang terang, tidak hanya menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai, tetapi juga pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha.

Kerajaan ini mempunyai struktur politik yang kokoh dan sistem administrasi yang baik, dengan mengatur daerah-daerah berdasarkan konsep mandala. Seiring dengan waktunya, Kerajaan ini mampu untuk mempengaruhi kerajaan-kerajaan lain yang ada disekitarnya baik itu secara kultural, politik maupun militer. Inilah hal utama yang membuat banyak ahli sejarah menggolongkan Kerajaan Sriwijaya sebagai “kerajaan nasional pertama”.

Pertimbangan Lain

Namun demikian, pertanyaannya adalah, apakah kita setuju dengan sebutan tersebut? Hal ini membutuhkan pertimbangan lebih lanjut dan analisis mendalam. Pertama, kita harus mengingat bahwa konsep ‘nasional’ adalah konsep yang relatif modern dan mungkin tidak sepenuhnya berlaku untuk periode di mana Kerajaan Sriwijaya berkuasa. Pada periode tersebut, konsep ‘nasional’ belum sepenuhnya terbentuk.

Kedua, kerajaan-kerajaan lainnya yang ada sebelum Sriwijaya, seperti Kerajaan Funan atau Tarumanagara, juga berpotensi untuk disebut sebagai ‘kerajaan nasional’ berdasarkan perspektif atau kriteria tertentu. Jadi, penyebutan Sriwijaya sebagai “kerajaan nasional pertama” sebenarnya bisa menjadi pokok perdebatan dan bisa dikatakan masih subjektif.

Kesimpulan

Jadi, setujukah kita dengan sebutan Sriwijaya sebagai ‘kerajaan nasional pertama’? Jawabannya mungkin akan bergantung pada perspektif dan interpretasi kita sendiri. Penyebutan tersebut tidaklah salah, tetapi mungkin perlu pengertian lebih baik. Ini adalah pertanyaan yang menarik dan perdebatan yang berharga untuk dilakukan. Yang pasti, nilai sejarah Sriwijaya dan peranannya dalam membangun identitas dan kebanggaan nasional tidak bisa disangkal. Sebutan ini bukanlah suatu penghinaan atau pengecilan, melainkan justru menghargai dan menyadari kebesaran dan arti penting kerajaan ini di masa lalu.