Federalisme di Indonesia pada Masa Konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat)

Sebagai negara yang majemuk dan kerap kali menemui tantangan demografi yang besar, Indonesia memilih pendekatan federalisme pada awal masa kemerdekaannya. Federalisme di Indonesia menjalankan beberapa peran penting dalam mempengaruhi dan membentuk struktur politik, sosial dan hukum negara. Konsep federalisme yang terbentuk pada masa Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) akan diulas lebih lanjut dalam blog ini.

Pengertian Federalisme

Sebelum memahami federalisme dalam konteks Indonesia, kita harus terlebih dahulu memahami apa arti federalisme itu sendiri. Federalisme adalah sebuah sistem pemerintahan yang didirikan oleh perjanjian antara provinsi-provinsi atau negara-negara bagian yang mendirikan negara federal dalam ikatan yang kuat dan suci, di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat dan pemerintah negara bagian 1.

Sejarah Federalisme di Indonesia

Konsep federalisme dalam konteks Indonesia berakar dari kolonialisme Belanda. Pada tahun 1945, saat Indonesia merdeka, konsep federalisme ini bertujuan untuk mempertahankan keragaman etnik dan budaya, serta menjaga keseimbangan kekuatan regional dan pusat.

Konstitusi RIS yang berlaku dari 1949 hingga 1950 adalah konstitusi negara yang berbentuk federal. Negara ini terbentuk atas negara bagian yang bersatu dalam satu ikatan federation. Struktur pemerintahan federal ini merupakan hasil dari upaya diplomasi yang panjang dan rumit antara Indonesia dan Belanda pada masa agresi militer Belanda II 2.

Dampak Federalisme

Federalisme yang dijalankan selama masa konstitusi RIS memiliki dampak signifikan. Sebagai bagian dari tuntutan Belanda untuk mengakui kedaulatan Indonesia, Federalisme merupakan suatu strategi untuk menghadapi berbagai aliran etnis, budaya, dan politik di kepulauan yang amat luas ini.

Namun, pendekatan ini juga menciptakan keresahan dan menimbulkan berbagai konflik. Presiden Soekarno kemudian memproklamirkan kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 17 Agustus 1950. Dengan begitu, bentuk pemerintahan federal Indonesia pun berakhir.

Kesimpulan

Federalisme pada waktu konstitusi RIS telah mempengaruhi dan membentuk struktur politik, hukum, dan sosial Indonesia. Meski pendekatan ini memiliki dampak signifikan, ia juga menciptakan tantangan dan konflik yang akhirnya berujung pada penggunaan model pemerintahan yang berbeda. Namun, era federalisme tetap menjadi bagian penting dari sejarah politik Indonesia dan akan terus dipelajari sebagai bagian dari perjalanan bangsa ini.

Sources:

  1. Elazar, Daniel Judah. “Federalism.” International Encyclopedia of the Social Sciences. Encyclopedia.com. 28 Nov. 2021 https://www.encyclopedia.com. ↩
  2. Reid, Anthony. “The Indonesian National Revolution, 1945-1950.” (1974). Longman Pty Limited. ↩